Ambon, Tabaosmaluku.com — Pemerintah Kota Ambon bergerak cepat dalam menangani dampak bencana longsor yang melanda sejumlah wilayah usai hujan deras pada Minggu (8/6). Setelah meninjau langsung lokasi terdampak pada Senin (9/6), Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, menginstruksikan pembersihan menyeluruh di titik-titik rawan, termasuk kawasan Hative yang menjadi salah satu lokasi paling parah.
Sebagai tindak lanjut, Selasa (10/6), alat berat berupa ekskavator dikerahkan ke lokasi. Meski harus melewati medan yang sempit dan menanjak, petugas tetap menjalankan tugas dengan sigap. Tumpukan sampah yang telah memenuhi jurang selama hampir dua dekade mulai diangkut dan dibersihkan, setelah terbukti menjadi pemicu utama longsor yang merusak dua rumah warga.
Langkah ini menyusul kebijakan Wali Kota yang menutup secara permanen titik pembuangan sampah liar di kawasan Batu Merah, yang selama ini menjadi lokasi pembuangan tak resmi oleh warga.
“Kami ingin pastikan tidak ada lagi aktivitas pembuangan sampah di jurang. Ini soal keselamatan warga,” tegas Wattimena dalam keterangannya kepada media.
Sebagai solusi jangka pendek, Pemkot Ambon akan menyiapkan armada motor Tosa untuk membantu pengangkutan sampah rumah tangga ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) resmi, guna mencegah warga membuang sampah secara sembarangan.
Respons cepat ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Selain upaya pembersihan, tim gabungan dari Dinas Lingkungan Hidup dan BPBD juga mulai memetakan kawasan rawan bencana sebagai bagian dari langkah penanganan dan mitigasi jangka panjang.
Tak hanya bergerak secara fisik, Wali Kota juga menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat. Ia kembali mengajak warga untuk menjaga lingkungan, tidak membangun rumah di kawasan rawan longsor, dan menghentikan kebiasaan membuang sampah sembarangan.
“Ini tanggung jawab bersama. Pemerintah sudah bergerak, sekarang giliran masyarakat untuk sadar dan peduli,” tutup Wattimena.(**)
