Ambon, Tabaosmaluku.com – Polda Maluku merilis perkembangan penanganan konflik yang terjadi pada 19 Agustus 2025, buntut dari perkelahian antar pelajar SMK Negeri 3 Ambon yang menewaskan seorang siswa. Peristiwa tersebut memicu kemarahan warga hingga berujung pada aksi penyerangan, pembakaran belasan rumah, serta ratusan warga harus mengungsi.
Kapolda Maluku dalam keterangannya menegaskan, pelaku utama penusukan yang menewaskan korban sudah diamankan. Pelaku berinisial IS (19), berstatus pelajar di sekolah yang sama dengan korban. Selain itu, aparat juga telah mengidentifikasi sejumlah pelaku lain yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran rumah warga.
“Pelaku penusukan sudah kami amankan, sedangkan pelaku pembakaran juga sudah teridentifikasi dan akan diproses hukum. Semua langkah penegakan hukum dilakukan agar tidak kontraproduktif,” jelas Kapolda.
Polda Maluku bersama Forkopimda Kota Ambon telah melakukan pertemuan dengan para raja negeri Hitu Lama, Hitu Mesing, Hunuth, dan Durian Patah untuk mencari solusi bersama. Hasil musyawarah menegaskan bahwa konflik ini murni akibat kesalahpahaman dan tidak boleh berlarut-larut.
Kapolda menambahkan, aparat keamanan akan tetap berjaga di lokasi hingga situasi benar-benar kondusif. Pemerintah Kota Ambon juga akan membantu pemulihan rumah warga yang terbakar dan memfasilitasi kepulangan pengungsi.
Menanggapi pertanyaan media terkait status pelaku yang masih berusia sekolah, Kapolda memastikan proses hukum akan melibatkan pendampingan sesuai aturan perlindungan anak. Selain itu, pihak kepolisian bersama sekolah akan melakukan evaluasi, termasuk kemungkinan memberi sanksi tegas berupa dikeluarkannya siswa yang terlibat tawuran.
Soal dugaan adanya provokasi terencana, Kapolda menyebut masih dalam tahap penyelidikan. Semua bukti, termasuk video yang beredar di masyarakat, sedang dikumpulkan untuk mengidentifikasi pihak-pihak lain yang mungkin terlibat.
“Kita tidak ingin peristiwa ini menjadi pembelajaran buruk bagi generasi muda. Karena itu, semua pelaku akan diproses sesuai hukum. Masyarakat juga kami minta tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi,” tegas Kapolda.
Polda Maluku memastikan keamanan warga tetap terjamin dan menyerukan peran serta masyarakat serta tokoh adat dalam mencegah konflik agar tidak terulang.(**)
