
Ambon, Tabaosmaluku.com – Suara senar jukulele bergema meriah di Gedung Taman Budaya Karang Panjang, Kamis (24/7), menandai dibukanya Festival Jukulele tingkat Kecamatan Sirimau tahun 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 13 tim siswa SD dan SMP se-Kecamatan Sirimau, membawa semangat pelestarian musik tradisional Maluku ke panggung utama.
Festival dibuka secara resmi oleh Wali Kota Ambon melalui Asisten I, Dra. Selly S.P. Kalahatu, M.Si. Dalam sambutannya, Kalahatu menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan ruang pembelajaran dan pelestarian budaya di tengah arus modernisasi.
“Ini bukan hanya kompetisi. Ini ruang bagi anak-anak untuk mengenal, merasakan, dan mencintai musik daerah – sebagai bagian dari identitas mereka,” ujarnya penuh semangat.
Festival ini merupakan bagian dari Amboina Jukulele Festival yang digelar untuk kedua kalinya. Selain menampilkan bakat-bakat muda, kegiatan ini juga menjadi ajang seleksi menuju festival tingkat kota.
Camat Sirimau, Aulia Waliulu, menyampaikan bahwa jukulele atau jub adalah instrumen khas Maluku yang melekat dalam keseharian masyarakat.
“Kita ingin anak-anak bukan cuma bisa main musik, tapi juga bangga menyebut ini budaya mereka. Budaya Maluku harus ditanam sejak dini,” katanya.
Waliulu menambahkan bahwa Kecamatan Sirimau pernah menjadi juara umum pada edisi perdana festival tahun 2023. Tahun ini, harapan mempertahankan gelar kembali menyala lewat penampilan anak-anak berbakat.
Sebagai Kota Musik Dunia yang diakui UNESCO sejak 2019, Ambon terus membuktikan bahwa musik adalah napas masyarakatnya. Baru-baru ini, Ambon juga meraih predikat “Excellent” dalam evaluasi global, berkat kerja sama semua pihak – mulai dari komunitas, sekolah, hingga organisasi seperti PKK.
“Musik bukan hanya hiburan, tapi bagian dari ekonomi kreatif yang kami dorong sebagai prioritas,” tambah Kalahatu.
Festival ini menampilkan 13 tim dari berbagai kelurahan dan negeri di Sirimau, dengan penilaian oleh dewan juri profesional yang diketuai Direktur Ambon Music Office, Rony Loppies. Tiga tim terbaik akhirnya dinobatkan sebagai pemenang:
- 🥇 Juara 1 – Hatu Hena Voice
- 🏆 Hadiah: Rp 3.000.000
- 🥈 Juara 2 – Bethesda Choice
- 🏆 Hadiah: Rp 2.500.000
- 🥉 Juara 3 – Ukulele Juksa
- 🏆 Hadiah: Rp 2.000.000
Menutup acara, Asisten I Kalahatu menyampaikan pesan hangat kepada seluruh peserta.
“Menang itu penting, tapi lebih penting lagi bagaimana anak-anak belajar, berkembang, dan menjadikan budaya ini bagian dari diri mereka. Jangan berhenti di sini, teruslah bernyanyi dan berkarya.”
Acara ini turut dihadiri Ketua TP PKK Kota Ambon Lisa Wattimena, para lurah, raja, kepala desa, tokoh agama, serta orang tua yang datang memberikan dukungan penuh kepada anak-anak mereka.
Dari Sirimau, irama jub kembali mengudara. Dari tangan-tangan kecil, semangat budaya besar itu terus hidup dan mengakar.(**)




