
Ambon, Tabaosmaluku.com— SMA Negeri 1 Ambon melaksanakan pemotongan hewan kurban dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Adha dengan penuh semangat kebersamaan dan toleransi. Kegiatan ini berlangsung di lingkungan sekolah dan melibatkan partisipasi aktif para siswa serta dukungan dari pihak luar.
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Kepala sekolah Leonora Wemay, tahun ini SMA Negeri 1 berhasil mengumpulkan empat ekor sapi dan dua ekor kambing. Dua ekor kambing tersebut berasal dari dana yang dikumpulkan oleh OSIS, sementara dua ekor sapi dibeli melalui program “Sehari Berkorban” yang melibatkan seluruh siswa, baik yang beragama Islam maupun Kristen, ungkap Wemay kepada Tabaosmaluku.com Sabtu (7/6/2025) di ruang kerjanya.
“Anak-anak menyumbang dari uang saku mereka, ada yang memberi Rp10 ribu, Rp20 ribu. Dari sedikit-sedikit itu, terkumpul cukup banyak dan kami bisa membeli dua ekor sapi,” ujar perwakilan guru dalam kegiatan tersebut.
Dua ekor sapi lainnya berasal dari sumbangan Sekretaris Daerah dan Gubernur Maluku. Dengan total empat ekor sapi dan dua ekor kambing, pihak sekolah merasa sangat diberkati dan bersyukur karena dapat berbagi kepada masyarakat sekitar.
Daging kurban didistribusikan dengan menggunakan sistem kupon yang dibagikan oleh guru agama. Para siswa juga diminta untuk merekomendasikan teman-teman mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, baik dari kalangan Muslim maupun Kristen, sebagai penerima manfaat.
“Biasanya tiap kelas mengusulkan dua nama. Totalnya bisa mencapai 80 orang lebih. Selain itu, kami juga menyumbangkan sekitar 20 kg daging ke panti asuhan,” jelas guru tersebut. Pengiriman ke panti asuhan dilakukan langsung oleh guru agama, dan laporan distribusi akan disampaikan kemudian.
Lebih dari sekadar kegiatan ibadah, pemotongan kurban di SMA Negeri 1 ini menjadi sarana pendidikan karakter dan sosial bagi siswa. Pihak sekolah berharap kegiatan ini dapat berlangsung setiap tahun, bahkan dengan partisipasi yang lebih luas lagi.
“Harapan kami, semangat berkurban ini tidak hanya berlangsung sekali, tapi bisa terus berlanjut. Semakin banyak yang menyumbang, semakin banyak pula yang bisa kita bantu. Ini tentang melatih siswa agar mampu memberi yang terbaik untuk sesama,” tambahnya.
Di akhir kegiatan, pihak sekolah menekankan pentingnya nilai-nilai kebersamaan, saling menghargai, dan kerja keras sebagai bagian dari pengorbanan yang harus dilakukan siswa untuk masa depan mereka.(**)
